2.1. Karakteristik Media Visual
Media Pembelajaran yang menggunakan
teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi melalui
buku dan materi visual statis terutama melalui proses percetakan mekanis atau
photografis, contohnya antara lain: teks, grafik, foto atau representasi
fotografik. Karakteristik media pembelajaran hasil cetak antara lain :
- Teks dibaca secara linear
- Menampilkan komunikasi secara satu arah dan reseptif
- Ditampilkan secara statis atau diam
- Pengembangannya sangat tergantung kepada prinsip-prinsip pembahasan
- Berorientasi atau berpusat pada siswa. Pendekatan yang berorientasi pada siswa adalah pendekatan dalam belajar yang ditekankan pada ciri-ciri dan kebutuhan siswa secara individual. Sedang lembaga pendidikan dan para guru hanya berfungsi dan berperan sebagai fasilitator saja. Sistem pendekatan yang berorientasi pada siswa ini didesain sedemikian rupa. Sehingga siswa dapat belajar dengan sistem yang luwes yang diarahkan agar siswa dapat membentuk gaya belajarnya masing masing. Dalam hal ini guru dan lembaga berperan sebagai penunjang, fasilitator dan penyemangat siswa yang sedang belajar.
- Informasi dapat diatur atau ditata ulang oleh pemakai (http://www.bakharuddin.net/2012/07/karakteristik-media-pembelajaran.html)
Secara
garis besar, unsur-unsur yang terdapat pada media visual terdiri dari garis,
bentuk, warna, dan tekstur (Ersyad, 1977). Dalam mengembangkan sebuah media
pembelajaran, perlu diperhatikan beberapa prinsip agar media tersebut
memberikan pengaruh efektif dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
A.
Media
visual non proyeksi
Media visual non proyeksi merupakan
media yang sering digunakan dakam pembelajaran karena penggunaannya sederhana,
tidak memerlukan banyak perlengkapan dan relatif tidak mahal.
Beberapa jenis media visual non
proyeksi yang sering digunakan dalam pembelajaran antara lain :
1. Benda
relatif (benda nyata)
Benda nyata adalah benda yang dapat
dilihat, di dengar atau dialami oleh peserta didik sehingga memberikan
pengalaman langsung kepada mereka. Benda tersebut tidak harus dihadirkan
diruang kelas ketika proses pembelajaran berlangsung, tetapi siswa dapat melihat
langsung ke lokasi objek. Contoh : untuk mempelajari keanekaragaman hayati,
klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman, siswa bisa
mengamatinya lansung di lokasi atau di habitatnya, misalnya melalui kunjungan
atau studi lapangan.
2. Model
dan Prototipe
Adalah benda tiruan dalam wujud tiga
dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari media yang
sesungguhnya. Misalnya : untuk mempelajari letak geografis wilayah di planet
bumi diperlukan model berupa globe bumi, sementara, untuk mempelajari anatomi
tubuh pada hewan dan manusia dibutuhkan model atau prototipe tumbuhan, hewan,
dan tubuh manusia yang terbuat dari bahan fiber glas, plastik, karet, dan
lain-lain.
3. Media
cetak
Media cetak adalah media pembelajaran
yang disajikan dalam bentuk tercetak (prited media). Media jenis ini termasuk
kelompok jenis media yang paling tua dan banyak digunakan dalam proses
pembelajaran karena praktis penggunaannya dan tersedia di banyak tempat.
Beberapa contoh media cetak : adalah buku teks, modul, majalah, dan sejenisnya.(Rayandra Asyhar, 2011:53-57)
4. Media
Grafis
Media grafis termasuk media visual.
Sebagaimana halnya media yang lain media grafis berfungsi untuk menyalurkan
pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera
penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam sismbol-simbol
komunikasi visual.
Simbol-simbol tersebut perlu di
pahamibenar artinya agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efesien.
Selain fungsi umum tersebut, secara khusus grafis berfungsi pula untuk menarik perhatian, memperjelas sajian
ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan
atau diabaikan bila tidak digrafiskan.
Selain sederhana dan mudah pembuatannya
media grafis termasuk media yang relatif murah ditinjau dari segi
biayanya.banyak jenis media grafis, diantaranya, yaitu :
a. Gambar
atau foto
Diantara
media pendidikan, gambar atau foto adalah media yang paling umum dipakai. Dia
merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati di mana-mana.
Oleh karana itu, pepatah Cina yang mangatakan bahwa sebuah gambar berbicara
lebih banyak dari pada seribu kata.
b. Sketsa
Sketsa
adalah gambar yang sederhana, atau draft kasar yamg melukiskan bagian-bagian
pokoknya tanpa detail. Karena setiap orang yang normal dapat belajar
menggambar, setiap guru yang baik haruslah dapat menuangkan ide-idenya ke dalam
bentuk sketsa. Sketsa, selain dapat menarik perhatian murid, menghindari
verbalisme dan dapat memperjelas penyampaian pesan, harganya pun tak perlu
dipersoalkan sebab media ini dibuat langsung oleh guru.
c. Diagram
Sebagai
suatu gambar yang sederhana yang menggunakan garis-garis dan simbol-simbol,
diagram atau skema menggambarkan struktur dari objek secara garis besar.
Diagram
yang baik sebagai media pendidikan adalah media yang :
1. Benar,
diagram rapi, diberi titel, label, dan penjelasan-penjelasan yang perlu;
2. Cukup
besar dan ditempatkan secara strategis; dan
3. Penyususnannya
disesuaikan dengan pola membaca yang umum yaitu dari kiri ke kanan dan dari
atas ke bawah.
d. Bagan
/ Chart
Seperti
halnya media grafis yang kain, bagan atau chart termasuk media visual.
Fungsinya yang pokok adalah menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit
bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual. Bagan juga mampu
memebrikan ringkasan butir-butir terpenting dari suatu presentasi.
Sebagai
media yang baik, bagan haruslah :
1. Dapat
dimengerti anak;
2. Sederhana
dan lugas, tidak rumit atau berbelit-belit;
3. Diganti
pada waktu-waktu tertentu agar selain tetap termasa ( up to date ) juga tak kehilangan daya tarik.
e. Garfik
(Graps)
Sebagai suatu media visual, grafik adalah suatu
gambar yang sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau gambar. Untuk
melengkapinya sering kali simbol-simbol verbal digunakan pula disitu.
Fungsi
grafik adalah untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti, menerangkan
perkembangan tau perbandingan sesuatu objek atau peristiwa yang saling
berhubungan secara singkat dan jelas.
Sebagai
media pendidikan grafik dapat dikatakan baik kalau memenuhi ketentuan sebagai
berikut :
1. Jelas
untuk dilihat seluruh kelas;
2. Hanya
menyajikan suatu ide setiap grafik;
3. Ada
jarak/ruang kosong antara kolom-kolom bagiannya;
4. Warna
yang digunakan kontras dan harmonis;
5. Berjudul
dan ringkas.
Ada beberapa macam grafik yang dapat
kita gunakan diantaranya adalah grafik garis (line graphs), grafik batang (bargraphs),
garafik lingkaran (circle atau pie
graphs) dan grafik gambar (pictorial
graphs).
f. Kartun
Kartu sebagai salah satu bentuk komunikasi grafis
adalah suatu gambar interpretatif yang menggunakan simbol-simbol untuk
menyampaikan suatu pesan secara cepat dan ringkas atau sesuatu sikap terhadap
orang, situasi, atau kejadian-kejadian tertentu.
g. Poster
Poster tidak hanya penting untuk menyampaikan
kesan-kesan tertentu tetapi dia mampu pula untuk mempengaruhi dan memotivasi
orang yang melihatnya.
Poster dapat dibuat di atas kertas, kain, batang
kayu, seng, dan semacamnya. Pemasangannya bisa dikelas, di luar lelas, di
pohon, di tepi jalan, dan di majalah. Ukurannya bermacam –macam, tergantung
kebutuhan. Namun secara umu, poster yang baik hendaklah:
1. Sederhana;
2. Menyajikan
satu ide dan untuk mencapai satu tujuan pokok;
3. Berwarna;
4. Slogannya
ringkas dan jitu;
5. Tulisannya
jelas;
6. Motif
dan disain bervariasi.
h. Peta
dan Globe
Pada dasarnya peta dan globe berfungsi untuk
menyajikan data-data lokasi. Selain itu, kelebihan lain dari peta dan globe,
dipakai sebagai media dalam kegiatan belajar mengajar adalah:
1. Memungkinkan
siswa mengerti posisi dari kesatuan politik, daerah, kepulauan, dan lain-lain;
2. Merangsang
minat siswa terhadap penduduk dan pengaruh-pengaruh geografis;
3. Memungkinkan
siswa memperoleh gambaran tentang imigrasi dan distribusi penduduk,
tumbuh-tumbuhan, dan kehidupan hewan, serta bentuk bumi yang sebenarnya.
i.
Papan flanel/flanel board
Papan flanel adalah media grafis yang efektif sekali
untuk menyajikan pesan-pesan tertentu kepada sasaran tertentu pula. Papan
berlapis kain flanel ini dapat dilipat sehingga praktis. Gambar-gambar yang
disajikan dapat dipasang dan dicopot dengan mudah sehingga dapat dipakai
berkali-kali.
j.
Papan buletin
Berbeda dengan papan flanel, papan buletin ini tidak
dilapisi kain flanel tetapi langsung ditempel gambar-gambar atau
tulisan-tulisan. Fungsinya selain menerangkan sesuatu, papan buletin
dimaksudkan untuk memberitahukan kejadian dalam waktu tertentu. (Arief S. Sadiman, dkk, 2006:28-48)
B.
Media
Visual proyeksi
Berkembangnya
produk-produk tekhnologi informasi dan komunikasi, dan komputer dewasa ini,
memungkinkan media visual pembelajaran dapat ditampilkan dengan alat proyeksi ( projektor ). Proyektor berfungsi untuk
menampilkan objek-objek atau ilustrasi pada layar proyeksi atau layar monitor
dengan ukuran yang lebih besar dari ukuran yang sebenarnya. Sehingga mudah
dilihat dan diamati oleh seluruh peserta didik dalam satu kegiatan
pembelajaran.
Teknologi
terbaru menyediakan program dan peralatan pendukung modern sehingga penyimpan
gambar dan menampilkannya pada suatu bentuk digital atau analog, seperti pada
power point. Penempatan secara digital mekanismenya termasuk CD ROM, CD Photo,
camera digital, DVD dan scanner. Secara umum bentuk menengah dari penyimpanan
ini untuk visual adalah Video Disc atau Laser Disc.
1. Hasil
potretan kamera
Media hasil potretan kamera dapat berupa
foto dan atau film tak bersuara menggunakan kamera digital, dapat diproyeksikan
melalui proyektor. Pada proses pembelajaran, foto-foto dan film tersebut
diproyeksikan pada sebuah layar lebar di dalam ruangan atau dapat juga
disiarkan secara jarak jauh melalui program televisi atau video conference.
2. Hasil
kreasi dengan program aplikasi
Media visual dalam bentuk gambar, data,
diagram, dengan dan tanpa animasi dapat di buat dengan menggunakan berbagai
program aplikasi komputer. Yang paling umum digunakan adalah power point berbasis
mocrosoft office yang sangat cocok digunakan untuk membuat bahan presentasi dan
pembelajaran untuk semua level pendidikan.
3. Overhead
Projector (OHP)
Ciri utama OHP adalah alat yang
sederhana. Hal yang mendasar dari OHP adalah sebuah kontak dengan ruang tempat
penghasil cahaya yang diatasnya terdapat permukaan datar tempat meletakkan
transparansi.(Rayandra Ashar, 2011:65-69)
2.2. Karakteristik Media Audio
Berbeda
dengan media grafis, media audio berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan
yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif, baik verbal
( ke dalam kata-kata/ bahasa lisan ) maupun non verbal. Ada beberapa jenis
media dapat kita kelompokkan dalam media audio, antara lain radio, alat perekam
pita magnetik, piringan hitam, dan laboratorium bahasa.
a. Radio
Sebagai suatu media, radio mempunyai
beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan media yang lain, yaitu :
1. Harganya
relatif murah dan variasi programnya banyak dari pada TV;
2. Sifatnya
mudah dipindahkan. Radio dapat dipindah-pindahkan dari satu ruang ke ruang lain
dengan mudah;
3. Jika
digunakan bersama-sama dengan alat perekam radio bisa mengatasi problem jadwal
karena program dapat direkam dan diputar lagi sesuka kita;
4. Radio
dapat mengembangkan daya imajinasi anak;
5. Dapat
merangsang partisipasi pendengar. Sambil mendengarkan siswa boleh menggambar,
menulis, melihat peta, menyanyi ataupun menari;
6. Radi
dapat memusatkan perhatian siswa pada kata-kata yang digunakan, peda bunyi dan
artinya. ( terutama ini amat berguna bagi program sastra/puisi);
7. Siaran
lewat suara terbukti amat tepat/cocok untuk mengajarkan musik, dan bahasa;
8. Radio
dapat mengerjakan hal-hal tertentu secara lebih baik.
b. Alat
Perekam Pita Magnetik
Alat perekam pita magnetik (magnetic
tape recording) atau lazimnya orang menyebut tape recording adalah salah satu
media pendidikan yang tak dapat di abaikan untuk menyampaikan informasi, karena
mudah menggunakannya.
c. Laboratorium
Bahasa
Laboratorium bahasa adalah alat untuk
melatih siswa mendengar dan berbicara bahasa asing dengan cara menyajikan
materi pelajaran yang disediakan sebelumnya. Media yang dipakai adalah media
perekam.
Dalam raboratorium bahasa, nurid duduk
sendiri-sendiri di dalam kotak bilik akustik dan kotak suara. Siswa mendengar
suara guru yang duduk diruang kontrol lewat headphone. Pada saat dia menirukan
ucapan guru dia juga mendengar suaranya sendiri lewat headphonenya, sehingga
dia bisa membandingkan ucapannya dengan ucapan guru. Dengan demikian dia bisa
segera memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dibuatnya.(Arief S. Sadiman, 2006:49-55).
2.3. Karakteristik Media
Audio-Visual
Media Pembelajaran menggunakan
Teknologi audi-visual adalah suatu cara menyampaikan materi dengan menggunakan
mesin-mesin mekanis dan elektronis untuk menyajikan pesan-pesan audio-visual, penyajian
pengajaran secara audio-visual jelas bercirikan pemakaian perangkat keras
selama proses pembelajaran, seperti , mesin proyektor film, tape recorder,
proyektor visual yang lebar. Karakteristik media ini adalah :
- Bersifat linear
- Menyajikan visual yang dinamis
- Digunakan dengan cara yang telah ditentukan sebelumnya oleh perancang
- Merupakan representasi fisik dari gagasan real atau abstrak
- Dikembangkan menurut prinsip psikologis behafiorisme dan kognitif
Berorientasi pada guru, pendekatan yang berorientasi
pada guru atau lembaga adalah sistem pendidikan yang konvensional dimana hampir
seluruh kegiatan pembelajaran dikendalikan penuh oleh para guru dan staf
lembaga penndidikan. Dalam sistem ini guru mengkomunikasikan pengethuannya kepada
siswa dalam bentuk pokok bahasan dalam beberapa macam bentuk silabus. Biasanya
pembalajaran berlangsung dan selesai dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan
metode mengajar yang dipakai tidak beragam bentuknya, biasanya menggunakan
metode ceramah dengan pertemuan tatap muka (face
to face).( http://www.bakharuddin.net/2012/07/karakteristik-media-pembelajaran.html)
Media
ini dapat menampilkan unsur gambar (visual) dan suara (audio) secara bersamaan
pada saat mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media audio-visual terbagi
dua macam, yakni; (1) audio visual murni yaitu baik unsur suara maupun unsur
gambar berasal dari dari satu sumber seperti video kaset; dan (2) audio visual
tidak murni yaitu unsur suara dan unsur gambarnya berasal dari slides proyektor
dan unsur suaranya berasal dari tape recorder.
Media
video dapat diklasifikasikan sebagai media audio-visual. Walau bentuk fisiknya
berbeda, media ini memiliki kesamaan dengan film, yakni sama-sama mampu
menayangkan gambar bergerak. Media video merupakan rekaman gambar dan suara
dalam kaset pita video ke dalam pita magnetik. Rekaman gambar dan suara dalam
pita kaset video dapat ditayangkan ke dalam layar televisi dengan menggunakan
perangkat keras bernama video tape recorder (VCR). Untuk dapat merekam gambar dab
suara ke dalam pita video diperlukan beberapa peralatan, seperti kamera video,
microphone, pita video, dan alat perekam yang disebut video cassette recorder
serta alat penyunting gambar (editing machine/program).
Media
video telah banyak digunakan untuk berbagai keperluan mulai dari hiburan,
sampai bidang pendidikan dan pembelajaran. Media ini dapat mengungkapkan objek
dan peristiwa seperti keadaan yang sesungguhnya. Perencanaan yang aik dalam
menggunakan media video akan membuat proses komunikasi (pembelajaran) menjadi
efektif.
Kalau
dibandingkan dengan film, media video memiliki keunggulan, antara lain:
1. Media
video mampu dengan cepat menayangkan kembali gambar dan suara yang telah
direkam ke dalam pesawat TV monitor;
2. Pemakaian
media video lebih disukai dari pada media film karenapengoprasian media film
lebih rumit. Media film memerlukan ruangan gelap total agar penayangan gambar
terlihat sempurna sedangkan media video tidak memerlukan ruangan yang gelap
secara total.
2.4. Karakteristik Media Multimedia
Istilah
multimedia muncul pertama kali diawal 1990 melalui media masa. Istilah ini
dipakai untuk menyatukan teknologi digital dan analog di bidang entertainment,
publishing, communications, marketing, advertising, dan juga commercial.
Multimedia merupakan penggabungan dua kata “multi” dan “media”. Multi berarti
“banyak” sedangkan media atau bentuk jamaknya berarti medium.
Vaughan
(2004) menjelaskan bahwa multimedia adalah sembarang kombinasi yang terdiri
atas teks, seni grafik, bunyi, animasi, dan video yang diterima oleh pengguna
melalui hardwere komputer. Sejlan dengan hal yang diatas, Heinich et al (2005)
menyatakan bahwa multimedia merupakan penggabungan atau pengintegrasian dua
atau lebih format media berpadu seperti teks, grafik, animasi, dan video untuk
membentuk aturan informasi ke dalam sistem komputer (Supriatna,2007).
Sehingga
multimedia dapat di devenisiskan menjadi dua kategori yaitu multimedia content
production dan multimedi communication dengan devinisi sebagi berikut :
1. Multimedia
Content Production
Multimedia
adalah penggunaan dan pemrosesan beberapa media (text, audio, graphics, animation, video, interacivity) yang
berbeda untuk menyampaikan informasi atau menghasilkan produk multimedia (music, video, film, game, entertaiment,
dll) atau penggunaan sejumlah teknologi yang berbeda yang memungkinkan
untuk menggabungkan media (text, audio, graphics, animation, video,
interacivity) dengan cara yang baru untuk tujuan komunikasi. Dalam kateori
ini media yang digunakan adalah: media teks, audio, video, animasi,
graph/image, interactivity dan special effect.
2. Multimedia
communication
Multimedia
adalah menggunakan media massa, seperti televisi, radio, cetak, dan internet,
untuk mempublikasikan, menyiarkan, dan mengkomunikasikan.
Keuntungan
penggunaan multimedia dalam pembelajaran diantaranya dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam memahami suatu konsep abstrak dengan lebih mudah, selain
itu juga penggunaan media komputer dalam bentuk multimedia dapat memberikan
kesan yang positif kepada guru karena dapat membantu guru menjelaskan isi
pelajaran kepada pelajar, menghemat waktu dan meningkatkan motivasi siswa dalam
belajar. (Rayandra Ashar, 2011:73-76).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar